Blitar, 21 September 2025 – Globalcentranews
Arena sabung ayam di Desa Kauman Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar kembali membuka luka lama soal bobroknya penegakan hukum di negeri ini Di tengah instruksi keras Presiden Prabowo Subianto untuk memberantas perjudian praktik ilegal justru marak dan terang-terangan berjalan tanpa hambatan
Suasana riuh penonton teriakan taruhan hingga aliran uang puluhan juta rupiah setiap gelaran menggambarkan bahwa sabung ayam di Srengat bukan sekadar permainan rakyat Ini adalah bisnis gelap yang terorganisir menguntungkan segelintir orang sekaligus menampar rasa keadilan masyarakat
Lebih parah lagi pengelola arena disebut memiliki jaringan kuat dengan oknum aparat Dugaan adanya perlindungan inilah yang membuat mereka kebal hukum Alih-alih ditindak praktik perjudian justru dibiarkan tumbuh subur Publik pun bertanya apakah hukum masih punya wibawa di Blitar
Instruksi Presiden Prabowo sangat jelas tidak ada ruang bagi segala bentuk perjudian baik offline maupun online Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bahkan berulang kali menegaskan kepada jajaran agar tidak pandang bulu dalam penegakan hukum Namun kenyataan di Srengat justru berbanding terbalik seolah instruksi itu hanya sebatas pidato
Pada Sabtu 20 September 2025 ratusan orang memadati arena sabung ayam di Srengat Kendaraan pengunjung terparkir rapi keamanan terjaga suasana seakan resmi seperti acara yang memiliki izin Fakta ini semakin memperkuat dugaan bahwa ada kekuatan tak kasat mata yang melindungi bisnis haram tersebut
Masyarakat Blitar geram Mereka menilai aparat setempat telah gagal menjalankan tugas Jika perjudian sebesar ini bisa bebas beroperasi wajar bila publik menduga ada aliran keuntungan yang dinikmati pihak tertentu. Di sinilah kepercayaan masyarakat terhadap penegak hukum hancur pelan pelan
Lebih jauh dampak sabung ayam bukan hanya soal uang Perjudian ini menggerus moral memicu tindak kriminal lain hingga menjerumuskan banyak keluarga ke lingkaran hutang Bagi warga kecil taruhan yang kalah bisa berarti hancurnya nafkah sehari hari Sementara pengelola dan pelindungnya justru meraup untung besar tanpa rasa malu
Pertanyaan besar kini menggantung apakah Kapolres Blitar dan Kapolsek Srengat akan menutup mata atau berani menindak meski harus menghadapi risiko konflik dengan oknum internal Kasus sabung ayam di Srengat bukan sekadar isu lokal melainkan ujian nyata bagi komitmen pemerintah menegakkan hukum
Jika aparat tetap diam publik akan semakin yakin bahwa hukum hanya tajam ke bawah tumpul ke atas Instruksi Presiden pun akan dianggap sekadar formalitas tanpa kekuatan nyata Pada titik ini citra institusi kepolisian berada di ambang krisis kepercayaan
Masyarakat menunggu tindakan nyata Penertiban arena sabung ayam bukan hanya soal menutup bisnis haram melainkan soal mengembalikan marwah hukum Apakah aparat siap menjawab tuntutan publik ataukah mereka rela dicatat sejarah sebagai pihak yang membiarkan perjudian merajalela di Srengat